PERSAMAAN DAN PERBEDAAN FILSAFAT DAN ILMU
Ilmu adalah
sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur, dan
dibuktikan. Berbeda dengan iman, yaitu pengetahuan didasarkan atas keyakinan
kepada yang gaib dan penghayatan serta pengalaman pribadi Berbeda dengan
pengetahuan, ilmu tidak pernah mengartikan kepingan pengetahuan satu putusan
tersendiri, sebaliknya ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke
obyek [atau alam obyek] yang sama dan saling berkaitan secara logis. Karena
itu, koherensi sistematik adalajh hakikat ilmu. Prinsip-prinsip obyek dan
hubungan-hubungannya yang tercermin dalam kaitan-kaiatan logis yang dapat dilihat
dengan jelas. Bahwa prinsip-prinsip logis yang dapat dilihat dengan jelas.
Bahwa prinsip-prinsip metafisis obyek menyingkapkan dirinya sendiri kepada kita
dalam prosedur ilmu secara lamban, didasarkan pada sifat khusus intelek kita
yang tidak dapat dicarikan oleh visi ruhani terhadap realitas tetapi oleh
berpikir Ilmu tidak memerlukan kepastian lengkap berkenaan dengan masing-masing
penalaran perorangan, sebab ilmu dapat memuat di dalamnya dirinya sendiri
hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapan Ciri
hakiki lainnya dari ilmu ialah metodologi, sebab kaitan logis yang dicari ilmu
tidak dicapai dengan penggabungan tidak teratur dan tidak terarah dari banyak
pengamatan ide yang terpisah-pisah. Sebaliknya, ilmu menuntut pengamatan dan
berpikir metodis, tertata rapi. Alat Bantu metodologis yang penting adalah
terminology ilmiah. Yang disebut belakangan ini mencoba konsep-konsep ilmu.
DIFINISI
ILMU MENURUT PARA AHLI
Mohammad
Hatta, mendifinisikan ilmu adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan
hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut
kdudukannya tampak dari luar, amupun menurut hubungannya dari dalam Ralp Ross
dan Ernest Van Den Haag, mengatakan ilmu adalah yang empiris, rasional, umum dan
sistematik, dan keempatnya serentak Karl Pearson, mengatakan ilmu adalah
lukisan atau keterangan yang komprehensif dan konsisten tentang fakta
pengalaman dengan istilah sederhana Ashely Montagu, Guru Besar Antropolo di
Rutgers University menyimpulkan bahwa ilmu adalah pengetahuan yang disususn
dalam satu system yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk
menetukan hakikat prinsip tentang hal yang sedang dikaji. Harsojo, Guru Besar
antropolog di Universitas Pajajaran, menerangkan bahwa ilmu adalah: Merupakan
akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan -------Suatu pendekatan atau
mmetode pendekatan terhadap seluruh dunia empirisyaitu dunia yang terikat oleh
factor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia
-------Suatu cara menganlisis yang mengizinkan kepada ahli-ahlinya untuk
menyatakan suatu proposisi dalam bentuk: “jika,….maka…” Afanasyef, seorang
pemikir Marxist bangsa Rusia mendefinisikan ilmu adalah pengetahuan manusia
tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia mencerminkan alam dan konsep-konsep,
kategori dan hukum-hukum, yang ketetapnnya dan kebenarannya diuji dengan
pengalaman praktis.
PERSAMAAN
DAN PERBEDAAN FILSAFAT DAN ILMU
PERSAMAAN:
Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya
sampai ke-akar-akarnya Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau
koheren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan mencoba
menunjukkan sebab-akibatnya Keduanya hendak memberikan sistesis, yaitu suatu
pandangan yang bergandengan Keduanya mempunyai metode dan sistem Keduanya
hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat
manusia [obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
PERBEDAAN:
Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu segala
sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan ilmiah]
itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada disiplin
bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian filsafat
tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu Obyek formal [sudut pandangan]
filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala
sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu
bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu
bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan
penyatuan diri dengan realita Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan
yang menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu
haruslah diadakan riset lewat pendekatan trial and error. Oleh karena itu,
nilai ilmu terletak pada kegunaan pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul
dari nilainnya Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan
pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu
menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu Filsafat
memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam sampai mendasar
[primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang tidak begitu
mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar