Membangun Dunia dengan Filsafat Pendidikan Matematika
Kehidupan kita tidak lepas dari
matematika karena matematika senyatanya ada dalam keseharian manusia.
Matematika menjadi salah satu pelajaran terpenting yang harus dikuasai oleh
setiap orang yang ingin meraih sukses dalam kehidupannya. banyak sekali manfaat
dari aplikasi Matematika dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan Ada pepatah
mengatakan “Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai
dunia”. Maka dari itu pembelajaran di sekolah seharusnya dapat disesuaikan
sesuai konteks kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan menggunakan
pendekatan kontekstual. Sangatlah penting membangun konsep dasar matematika
siswa dan memperkokoh architectonic
nya bagi para siswa.
Dunia
filsafat merupakan sesuatu yang ada dan mungkin ada. Oleh karena itu apa yang
kita pikirkan dan tidak dapat dipikirkan itulah dunia. Apa yang di sekitar kita
dan di luar lingkungan kita itulah dunia. Jelaslah bahwa pendidikan matematika
adalah dunia itu sendiri, karena matematika kita pikirkan dan juga berada di
sekitar kita.
Dunia dapat
berupa komponen sintesis dari tesis dan antitesis yang terkandung di dalamnya.
Jikalau ingin membangun dunia, maka bangunlah pikiran kita untuk memikirkan
dunia itu. Dunia memiliki karakteristik dari komponen-komponennya
masing-masing, sebagai contoh dunia pendidikan, dunia pendidikan matematika,
dunia mahasiswa, dunia sekolah, dunia kerja, dan banyak lagi dunia yang dapat
kita pikirkan. Dalam membangun dunia tersebut, pikiran kita harus dapat
memasuki komponen yang ada pada dunia tersebut. Sehingga untuk membangun dunia
dapat dilakukan dengan hukum "Aku" yaitu pikiran dan "Bukan
Aku" yaitu di luar pikiran. Membangun dunia cukuplah dengan hukum
identitas dan hukum kontradiksi.
Dalam filsafat setiap manusia adalah
filsuf bagi dirinya sendiri. Membangun dunia adalah berdasarkan pengalaman dan
rasio atau akal. Untuk itu, membangun dunia yang baik haruslah berasal dari
pengalaman dan rasio yang baik pula dengan perwujudannya berupa pemikiran,
ucapan, dan perbuatan yang positif. Manusia dengan segala keterbatasan yang
dimiliki adalah usaha atau ikhtiarnya, dan dimensi tertinggi sebagai landasan
hidup yaitu dimensi spiritual, menggapai hati yang ikhlas berkenaan dengan
kuasa Allah swt Yang Maha Besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar