Kamis, 12 Januari 2017

Kajian Ontologis : Dahulu dan Masa Kini



Kajian Ontologis : Dahulu dan Masa Kini


PENDAHULUAN

Tasikardi. Saat ini Danau Tasikardi dijadikan obyek wisata dan termasuk salah satu tempat bersejarah Kawasan Wisata Banten Lama yang cukup ramai dikunjungi wisatawan, terutama pada hari libur. Sejumlah hotel telah memasukkan kawasan wisata ini dalam paket wisatanya.

ISI
Menurut sejarahnya, Danau Tasikardi merupakan tempat pemandian para puteri kerajaan. Nama Tasikardi sendiri berasal gabungan kata dari bahasa Sunda yang artinya danau buatan. Danau ini dibuat pada masa pemerintahan Panembahan Sultan Maulana Yusuf (1570-1580 M), putra Sultan Maulana Hasanuddin, sultan pertama Kerajaan Banten. Pada awalnya, tempat peristirahatan yang dibangun di tengah pulau diperuntukan bagi ibunda sultan untuk tafakur, lalu berkembang menjadi tempat penerimaan tamu-tamu negara. Yang tersisa saat ini hanya pondasinya saja, yaitu bangunan turap yang mengelilingi pulau berukuran 40 meter x 40 meter dengan ketinggian 2-3 meter. Konon, danau yang luasnya mencapai 5 hektar bagian dasarnya dilapisi dengan ubin batu bata. Pada masa itu, danau buatan ini, dulunya merupakan tempat peristirahatan sultan-sultan Banten bersama keluarganya.
Selain itu, danau yang dikenal dengan Situ Tasikardi berfungsi menampung air dari Sungai Cibanten untuk mengairi areal persawahan dan memenuhi pasokan air bagi keluarga keraton dan masyarakat sekitarnya. Air Danau Tasikardi dialirkan ke Keraton Surosowon melalui pipa-pipa yang terbuat dari tanah liat berdiameter 2-40 sentimeter. Sebelum air digunakan, terlebih dulu diendapkan di pengindelan abang (penyaringan merah), pengindelan putih (penyaringan putih), dan pengindelan emas (penyaringan emas). Makanya, danau ini dikenal juga sebagai pusat peradaban zaman keemasan Kesultanan Banten. Karena waktu itu saja, seperti sudah menggunakan teknologi modern. Mengunjungi Danau Tasikardi yang konon airnya tidak pernah kering dan meluap ini terbilang istimewa. Karena dengan mengunjungi danau tersebut, berarti wisatawan telah mengunjungi situs sejarah sekaligus obyek wisata yang mempesona yang jarang ditemui di tempat lain. Sebagai situs sejarah, keberadaan danau ini adalah bukti kegemilangan peradaban Kesultanan Banten masa lalu. Untuk ukuran saat itu, membuat waduk atau danau buatan untuk mengairi areal pertanian dan memenuhi kebutuhan pasokan air bagi penduduk merupakan terobosan yang cemerlang.
Namun pada saat ini danau tasikardi sudah tidak seperti dahulu, sekarang danau terdapat sampah bekas makan minuman pengunjung, dan para pedagang yang semerawut yang tidak teratur jualan dimana saja. Dan fasilitas masjid yang kurang memadai untuk pengunjung yang datang. Seharusnya pemerintah dan pengelola dapat memfasilitasi tempat ibadah dengan yang lebih daripada itu, agar pengunjung yang datang dapat beribadah shalat dengan khusyu dan nyaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar