Belajarlah dari Padi
Karakter manusia terbentuk melalui kehendak dan pengalaman
yang telah dialami. Karakter yang terbentuk akan menuntun manusia dalam
bersikap terhadap suatu kondisi di hidupnya. Semakin tinggi pengetahuan,
kekayaan ataupun faktor x lainnya, terkadang membuat seseorang menjadi angkuh
ataupun merasa memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari yang lainnya.
Terbersit mengenai filosofi padi yaitu tanaman padi biasanya semakin berisi akan semakin merunduk. Mengapa
manusia sulit melakukan hal tersebut? Hal ini terjadi karena faktor ego yang
menguasai pemikiran individu tersebut.
Seperti padi
yang semakin berisi maka semakin merunduk, manusiapun seharusnya seperti itu. Ketika seseorang memiliki
faktor x yang lebih jika dibandingkan dengan yang lainnya, maka seharusnya
orang tersebut tetap rendah hati dan mengayomi orang disekelilingnya. Karena
jika kita merasa ‘lebih’ jika dibandingkan dengan yang lain, sesungguhnya
banyak orang yang memiliki kelebihan yang lebih tinggi daripada kita.
Seperti pribahasa yang mengatakan “di atas langit masih ada langit”. Karakter
yang baik akan menjauhkan kita dari sifat
sombong, tinggi hati dan lain-lain. Pendidikan karakter sangat
diperlukan untuk membatasi ego menguasai diri seseorang. Tidak ada manusia yang
dapat melihat perubahan warna padi dari hijau menjadi kuning. Oleh karena
itu,sesungguhnya tidak ada yang pantas kita sombongkan karena tidak ada manusia
yang sempurna dalam menjalankan kehidupannya dan memiliki keterbatasan tertentu
dalam mengetahui hal-hal yang belum diketahui sampai saat ini. Semakin kita
banyak mengetahui sesuatu,maka semakin banyak pula hal yang tidak kita ketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar