Tiga Kebenaran Filsafat
Telaah dalam filsafat ilmu, membawa
orang kepada kebenaran dibagi dalam tiga jenis. Menurut A.M.W. Pranarka (1987)
tiga jenis kebenaran itu adalah:
1. Kebenaran
Epistemologikal
Kebenaran epistemologikal adalah
pengertian kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia.
Kadang-kadang disebut dengan istilah veritas
cognitionis atau veritas logica.
2. Kebenaran
Ontologikal
Kebenaran ontologikal adalah
kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada
ataupun diadakan. Apabila dihubungkan dengan kebenaran epistemologikal
kadang-kadang disebut juga kebenaran sebagai sifat dasar yang di dalam objek
pengetahuan itu sendiri.
3. Kebenaran
Semantikal
Kebenaran semantikal adalah kebenaran
yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata dan bahasa. Kebenaran
semantikal disebut juga kebenaran moral (veritas moralis) karena apakah tutur
kata dan bahasa itu mengkhianati atau tidak terhadap kebenaran epistemologikal
atau pun kebenaran ontologikal tergantung kepada manusianya yang mempunyai
kemerdekaan untuk menggunakan tutur kata atau pun bahasa itu.
Apabila kebenaran epitemologikal
terletak di dalam adanya kemanunggalan yang sesuai serasi terpadu antara apa
yang dinyatakan oleh proses cognitifintelektual manusia dengan apa yang
sesungguhnya ada di dalam objek (yang disebut esse reale rei), apakah itu
konkret atau abstrak, maka implikasinya adalah bahwa di dalam esse reale
rei tersebut memang terkandung suatu sifat intelligibilitas (dapat
diketahui kebenarannya).
Hal adanya intelligibilitas sebagai
kodrat yang melekat di dalam objek, di dalam benda, barang, makhluk dan
sebagainya; sebagai objek potensial maupun riil dari
pengetauan cognitif intelektual manusia itulah yang disebut
kebenaran ontological, ialah sifat benar yang melekat di dalam objek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar