Kamis, 12 Januari 2017

Tiga Kebenaran Filsafat

Tiga Kebenaran Filsafat

Telaah dalam filsafat ilmu, membawa orang kepada kebenaran dibagi dalam tiga jenis. Menurut A.M.W. Pranarka (1987) tiga jenis kebenaran itu adalah:
1.      Kebenaran Epistemologikal
Kebenaran epistemologikal adalah pengertian kebenaran dalam hubungannya dengan pengetahuan manusia. Kadang-kadang disebut dengan istilah veritas cognitionis atau veritas logica.
2.      Kebenaran Ontologikal
Kebenaran ontologikal adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada segala sesuatu yang ada ataupun diadakan. Apabila dihubungkan dengan kebenaran epistemologikal kadang-kadang disebut juga kebenaran sebagai sifat dasar yang di dalam objek pengetahuan itu sendiri.
3.      Kebenaran Semantikal 
Kebenaran semantikal adalah kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata dan bahasa. Kebenaran semantikal disebut juga kebenaran moral (veritas moralis) karena apakah tutur kata dan bahasa itu mengkhianati atau tidak terhadap kebenaran epistemologikal atau pun kebenaran ontologikal tergantung kepada manusianya yang mempunyai kemerdekaan untuk menggunakan tutur kata atau pun bahasa itu.
Apabila kebenaran epitemologikal terletak di dalam adanya kemanunggalan yang sesuai serasi terpadu antara apa yang dinyatakan oleh proses cognitifintelektual manusia dengan apa yang sesungguhnya ada di dalam objek (yang disebut esse reale rei), apakah itu konkret atau abstrak, maka implikasinya adalah bahwa di dalam esse reale rei tersebut memang terkandung suatu sifat intelligibilitas (dapat diketahui kebenarannya).
Hal adanya intelligibilitas sebagai kodrat yang melekat di dalam objek, di dalam benda, barang, makhluk dan sebagainya; sebagai objek potensial maupun riil dari pengetauan cognitif intelektual manusia itulah yang disebut kebenaran ontological, ialah sifat benar yang melekat di dalam objek.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar