Kamis, 12 Januari 2017

Gapura Banten

Gapura Banten

Gapura khas Banten adalah Gapura Kaibon, atau biasa yang kita kenal dengan Keraton Kaibon. Kearaton Kaibon adalah nama sebuah keraton yang terletak di kampung Kroya, sebelah selatan sungai Cibanten, sebelum melewati sebuah jembatan jalan menuju ke kota Banten. Keraton Kaibon (Ka-ibu-an = tempat ibu) adalah bekas kediaman Sultan Syaifudin, salah seorang sultan yang pernah memerintah di Kesultanan Banten pada tahun 1809. Sultan ini meninggal pada tahun 1915. Secara resmi keraton ini masih dipakai sampai dengan masa pemerintahan bupati Banten pertama yang mendapat restu Belanda, yakni Aria Adi Santika sebagai ganti pemerintahan kesultanan yang dihapuskan mulai tahun 1816.
Gapura adalah suatu struktur yang merupakan pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan, sehingga nama Gapura disini diartikan sebagai suatu Gerbang menuju kawasan masa depan yang cerah dan sukses.
Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi. Gapura ini awalnya dibangun di keraton kaibon yang berada di Banten Lama. Kemudian gapura ini dijadikan gapura khas Banten, ditandai dengan banyaknya pengguna gapura kaibon sebagai gerbang utama masuknya bangunan, terutama bangunan pemerintah, pendidikan dan perkantoran.
Konstruksi Gapura Kaibon cukup sederhana yaitu, dengan material batu-bata yang ditumpuk, dilapisi dengan pasir beserta semen, gapura khas banten ini dibangun.
Berdasarkan kedalaman letaknya, pembangunan gapura ini menggunakan pondasi dangkal dengan jenis pondasi menerus. Pondasi menerus dipasang dibawah seluruh panjang dinding gapura dengan lebar dasar sama besar dan terletak pada kedalaman yang sama.
Gapura kazibon ini sangat mudah diwilayah banten terutama di kota serang. Hal ini dikarenakan setiap bangunan pemerintahan kantor atau bangunan lainya diwajibkan untuk membuat gerbang utama dengan design gapura kaibon. Oleh karena itu, setiap bangunan pemerintahan yang ada di Kota Serang diwajibkan untuk memiliki gapura kaibon sebagai bentuk pelestarian dari Gapura Banten.
Bentuk arsitektur bangunan kaibon, lebih menonjolkan gaya archaic, terutama bila dilihat dari rancang bangun pintu-pintu dan tembok-tembok keraton. Jika diurut dari depan, keraton ini memiliki empat pintu gerbang yang berbentuk bentar. Bentuk pintu gerbangnya keraton ini menunjukan ciri keraton yang bergaya tradisional. Misalnya pintu gerbang pertama yang merupakan jalan masuk berbentuk Bentar.yang menunjukan halaman tersebut berbentuk profan. Dan pada halaman kedua, pintu gerbang berbentuk paduraksa, yang berasosiasi bersifat sakral.
Gapura kaibon berada dalam Lambang Banten memiliki makna bahwa, Gapura kaibon, melambangkan Daerah Propinsi Banten sebagai pintu gerbang peradaban dunia, perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.
LAMPIRAN

1.      BPAD (Balai Pustaka Kearsipan Daerah)
2. Terminal Pakupatan Serang-Banten 

DAFTAR PUSTAKA
Guillot, Claude.2008.Banten.Sejarah dan Peradaban (abad X-XVII).Jakarta:KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Djanuiswaty, Egi, dkk.2007.Mozaic of Banten Indonesia.Banten:KP3B(Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten).
Pemerintah. 2008.Bangunan Kuno Di Banten.Banten: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten.

Hakim, Luqman.2006.Banten dalam Perjalanan Jurnalistik.Pandeglang:Divisi Publikasi Banten Heritage.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar