Rabu, 11 Januari 2017

PENGANTAR FILSAFAT





PENGANTAR FILSAFAT

A. Pengertian Filsafat
            Dalam arti etimologi, kata filsafat berasal dari filosofi (Yunani) yang sering diartiakan  mencintai kebijaksanan, hal itu dapat dilihat dari asal muasalnya philein (mencintai), atau philia (cinta), sedangakan sophia memiliki arti kearifan.
o  Pengertian menurut beberapa ahli
Pengertian filsafat menurut beberapa ahli, diantaranya
1. Plato
            Plato mengartikan filsafat sebagai seni berdiskusi, yang akan membawa seseorang memiliki penalaran yang kritis.
2. Cicero
            Menyatakan bahwa filsafat adalah the mother of all the arts ( ibu dari semua seni)
3. Al-farabi
            Filsafat adalah ilmu yang mempelajari hakekat yang ada dalam kehidupan yang ada (al ilmu bi mujhdat bi mahia al-mujadat)
4. francis Bacon
            Filsafat merupakan tindakan agung dari ilmu-ilmu, hingga seseorang yang amemiliki filsafat akan melakukan tindakan yang arif
5. Rene Descartes
            Filsafat merupakan kumpulan dari segala ilmu pengetahuan, dimana tuhan, alam, serta seluruhnya menjadi pokok penyelidikan.
o  Kesimpulan penegrtian Filsafaat
Dari banyak ahli yang mendefenisikan arti filsafat, dapatlah di tarik suatu kesimpulan bahwa pengertianya adalah Multidimensi, namun pada inti kesumanya, filswat adalah metode berfikir dengan logika tentang kehidupan di alam.
B. Filsafat Sebagai Ilmu
            Filsafat dikatan sebagai suatu ilmu sebab dalam pembahasanya selalu menanyakan, bagaimanakan, mengapakah, ke manakah, dan apakah.
            Oleh karananya ilmu filsafat selalu bergerak dari tidak tahu, ke tahu yang dilanjutkan pada hakekat.
C. filsafat sebagai cara berfikir
            Filsafat digunakan sebagai cara berfikir ynag sangat mendalam, sampai kepada hakekat, atau berfikir secara global atau menyeluruh, atau berfikir secara menyeluruh dari sudut pandang ilmu penegetahuan.
            Namun, sebagai metode tersebut filsafat berfikir secara filsafat juga berarti harus memiliki konsep, bukan hanya spekulatif saja.
            Adapun persyaratan-persyaratan antara lain ;
Ø Sistematis
Diartiakan sebagai langkah yang berurutan, atau runtun dari masalah satu kemasalah lain, guna mendapatkan pengetahuan yang rasional.
Ø Konsepsional
Konsepsional adalah gambaran yang melekatakal pikiran yang ada pada intelektual
Ø Koheren
Unsur-unsur yang sama, tidak diperbolehakan saling berlawanan
Ø Rasional
Unsur yang berhubungan secara logis, artinya pemikiran filsafat harus di uraiakan dalam bentuk kebenaran yang mempunyai kaedah-kaedah berfikir.
Ø Sinoptik
Pemikiran filsafat harus melihat keadaan secara menyeluruh atau secara integral
Ø Harus mengarah pada pandangan dunia
Pandangan dalam pemiran filsafat harus nyata ada, tidak berupa spekulatif saja.
D. Filsafat Sebagai Pandangan Hidup
            Filsafat dikatakan sebagai pandangan hidup, sebab pada dasarnya pemikiranya selalu bersumber pada kondrati manusia, sehingga dalam perkembanganya ilmu filsafat dikenal sebagai orang tua dari segala kaedah ilmu yang ada, contoh-contohnya adalah sebagi berikut ;
1.    Manusia dengan unsur raganya dapat melahirkan filsafat biologi
2.    Manusia dengan unsur rasanya dapat melahirkan filsafat keindahan
3.    Filsafat dengan unsur monodualismenya (jiwa dan raga) melahgirkan filsafat antropologi
4.    Manusia dengan unsur berfikirnya melahirkan filsafat logika
5.    Manusia dengan unsur jiwanya melahirkan filsafat psikologi
D. Objek Material dan Objek Formal Filsafat
            Objek material dari ilmu filsafat dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, sehingga menimbulkan ilmu yang berbeda-beda
            Objek formal dari ilmu filsafat memiliki pokok persoalan, yang dapat dilihat dari pengaruh, bidang khusus dan kumpulan pertanyaan yang saling berhubungan.
E. Ciri-Ciri Pemikiran Filsafat
            Ciri-ciri pemikiran filsafat, anatara lain adalah ;
Ø Sangat umum atau universal
Ø Tidak faktual
Ø Bersangkutan dengan nilai
Ø Berkaitan dengan arti
Ø Imlikatif (akibat logis)
F. Cabang-Cabang Filsafat
                 Dalam proses pembelajaranya filsafat dibedakan dalam empat bidang
1.    filsafat Tentang Pengetahuan
2.    filsafat tentang keseluruhan kenyataan
3.    filsafat tentang tindakan
4.    sejarah filsafat
Pembelajaran secara sistematis, yang berlandaskan pada sistematika yang berlaku dalam lingkungan akademis
1.    metafisika (filsafat tentang hal yang sudah ada)
2.    epistemologi (teori pengetahuan)
3.    metodologi (teori tentang metode)
4.    logika
5.    etika
6.    estetika (keindahan)
7.    sejarah filsafat
G. Kedudukan Ilmu, Filsafat, dan Agama
            Kedudukan ketiga unsur ini dalam dalam kesatuan yang utuh, sebab dalam perkembangan manusia ketiganya selalu berkaiatan, ilmu sebagai akal fikir, filsafat sebagai rasa, dan agama sebagai keyakinan.
            Maka sudah barang tentu ketiganya dikenal dengan istilah “Reflektif”, namun agaknya yang cukup menjadi sorotan terpenting perkembangan ilmu filsafat harus dilandaskan pada agam, sebab untuk barang sesuatu (thing) gaib, memerlukan keytakinan.
H. Beberapa Kegunanan Mempelajari Filsafat
Dalam mempelajari filsafat setiap orang pasti mempunyai tujuan, oleh karenanya tujuan-tujan tersebut tidak lepas dari kegunanan filsafat, antara lain ;
1.    sikap yang sesuai, karena dengan metode berfir secara mendalam akan mampu mengelolah fikiran untuk bisa beranjak kritis
2.    kepribadian yang sesuai, karna dalam filsafat akan mempelajari ide yang fundamental
I. Metode-Metode Filsafat
            Para ahli fikir (filosof), dalam melakukan kerjanya tak berbada dengan cara kerjanya sebuah pabrik, ia selalu melakuakn perenungan yang menghasilkan suatu bagan konsepsional, tidak boleh memuat pernyataan-pernyataan yang kontardiktif, hubungan-hubnguannyapun harus logis, sehingga harus memberi penjelasan tentang pandangan dunia.
            Dengan kata lain, kegiatan filsafat adalah menjalaskan secara detail perenungan hingga samapi pada suatu kesimpulan, yang biasanya dilakukan dengan analisis dan sintesis yang menyangkup tiga hal utama yaitu, logika, deduksi, analogi, dan komprasi.
            Adapun analisi dan sintesis, kedua hal tersebut akan di paparkan secara terperinci sebagai berikut ;
1. Analisis
            Analisis adalah rincian istilah-istilah atau pernyataan dalam bagian-bagianya sehingga kita dapat melakukan pemeriksaanyaatas makna yang terkandung, misalkan
§ Apakah sebuah meja itu sesuatu yang nyata ?
§ Apakah impian itu sesuatu yang nyata ?
Disini letak kegunaan analisis, biasanya melakukan pemeriksaan secara konsepsional terhadap makna dan istilah yang kita pergunakan dalam pernyataan yang kita buat, hingga kita dapat sesuatu yang baru serta mengujinya.
2. Sintesis
            Sintesis adalah metode menjacari kesatuan diantara keragaman, maksudnya mengumpulakan sesuatu hal yang diperoleh dari analisis filsuf dengan konteks pernyataan bahwa semakin besar atau banyak keterangan diperoleh maka seyogyanya semakin baik.
            Pengumpulan banyaknya data tersebut di dasarkan pada Logika yang berarti suatu ilmu tentang penyimpulan yang lurus serta menguraikan tentang aturan-aturan atau cara-cara untuk mencapai kesimpulan dari permis-permis.
            Adapun ilmu logika di golonglkan menjadi dua, yaitu logika deduksi membicarakan cara untuk mencapai suatu keimpulan dengan lebih dulu mengajukan pernyataan mengenai semua atau sejumlah unsur-unsur kelompok tertentu.
            Sedangkan logika induksi mengunakan penarikan kesimpulan bukan dari pernyataan yang umum, melainkan dari pernyatan yang khusus, yang hasilnya bersifat probabilitas bersarkan pernyataan yang telah diajukan.
            Selain itu dalam logika juga dikenal dengan istilah analogi dan komparasi yang keduanya dalah upaya untuk mencapai suatu kesimpulan dari berbagai pemikiran spekulatif yang ada.
            Disini logika juga dikenal dengan berbagai metodenya (meta-hados) artinya sesuatu cara, menuju, dan jalan. Atau bahasa ilmuanya dikenal dengan jalan berfikir dalam bidang keilmuan, dan metode itu dalam filsafat dibagi berdasarkan golongan-golongan metode.
Golongan metode tersebut adalh sebagi berikut ;
Ø Metode kritis (menganalisis istilah dan pendapat dengan mengajukan pertanyaan secara terus menerus samapi hakekat yang ditanyakan.
Ø Metode intuitif, yaitu dengan melakukan intropeksi  intutif dengan mengunakan simbvol-simbol
Ø Metode analisis abtraksi, yaitu dengan jalan memisahkan atau menganalisis di dalam angan-angan.
J. Sejarah Kelahiran Filsafat.
            Sejarah kelahiran filsafat, pada dasarnya tidak terlepas dari adanya catatan histori perkembangan masyarakan pada awal munculnya ilmu, pengetahuan misalkan saja pada dekade piramida di mesir hingga sejak adanya kerta yang di ciptakan negara china, sehingga dalam ilmu filsafat dedade itu (masa-masa) itu digolongkan menjadi empat, yaitu ;
1.    Masa Yunani.
Yunani terletak di Asia kecil, penduduknya sebagai nelayan & pedagang, dan mereka menguasai jalur perdagangan, Menganut kepercayaan yg bersifat formalitas yakni tidak memberi kebebasan pada manusia, sehingga memunculkan pertentangan. Salah satunya adalah Homerus. Sehingga memunculkan aliran – aliran pemikiran yg bermacam-macam.
Hingga munculah beberap ahli fikir, Ahli pikir yg pertama muncul adalah Thales (625-545 SM) ia mengembangkan geometri, matematika. Lalu muncul pula yg bernama Democritos yg mengembangkan teori materi. Lalu Hipocrates ia mengembangkan ilmu kedokteran. Lalu Euclid yg mana ia mengembangkan geometri deduktif. Lalu Socrates, Plato, dan Aristoteles.
2.    Masa abad Pertengahan.
Diawali dengan lahirnya filsafat eropa, yang sangat dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Yang ditandai dengan berdirinya sekolah-sekolah dan universitas-universitas dalam bidang geometri, gramatika, dialektika, astronomi, dll.
Dimasa Skolastik islam muncullah ahli-ahli piker islam. Seperti al-Ghazali, al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Thufail, dll. Pada masa jayanya ilmu-ilmu pengetahuan berkembang dengan sangat pesat, Pada masa peralihan dari abad pertengahan ke masa modern muncul Renaisance dan Humanisme yg menandai masa abad modern.
3. Masa abad Modern.
Masa ini filsafat berhasil menempatkan manusia pada posisi yg sentral. Dikarenakan berdasarkan akal dan pengalaman. Masa ini filsafat berusaha diletakan secara sistematis dan praktis.
Tokoh-tokohnya adalah Rene Descartes, George Barkeley, David Hume, Immanuel Kant ( Jerman ), Christian Wolf (1685-1753). Lalu dilanjutkan dengan masa perpecahan diantaranya terbagi pada Filsafat Amerika, Perancis, Inggris, dan filsafat Jerman.
4. Masa Abad dewasa ini ( Filsafat abad ke-20 ).
Disebut juga masa filsafat kontemporer, yang jadi cirinya desentralisasi manusia, memberikan khusus pada bidang bahasa dan etika sosial.
Pokok masalah dalam filsafat bahasa diantaranya mempertanyakan arti kata dan arti dari pernyatan-pernyatan. Masa ini timbul filsafat analitik yg mana membahas tentang cara berpikir. Masa ini muncul aliran-aliran seperti neo-thomisme, neo-vitalisme, historisme, irasionalisme, neo-vitalisme, neo-positivme, historis.
Namun aliran-aliran diatas sampai dekade ini masih sangat jarang yang mampu bertahan, dan digantikaan oleh aliran seperti filsafat strukturalisme, kretika sosial, filsafat ekstensi, hingga filsafat analitik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar