Kematian Berdampak Masalah
Jika seseorang yang kita sayangi
seperti orang tua, kakak, adik dan anggota keluarga lainnya meninggal
(mengalami kematian), otomatis kita merasa kehilangan, dan merasakan kesedihan
dan juga merasakan ketakutan. Kematian memang suatu hal yang tidak bisa
ditebak. Ia datang secara tiba-tiba merusak harmoni di dalam keluarga dan di
dalam hubungan antar manusia, Inilah alasan, mengapa kematian menjadi suatu
“masalah”.
Tidak ada dunia setelah kematian.
Yang ada adalah kekosongan, karena energi berpindah menjadi sesuatu yang lain.
kita tak mungkin bisa memastikan, apa yang terjadi setelah kematian. Karena
itulah kematian menciptakan rasa takut. Namun, jika diteliti lebih dalam,
seperti dinyatakan oleh Budi Hardiman, yang menakutkan bukanlah kematian, melainkan
mati, yaitu proses menuju kematian. seseorang pada dasarnya, tidak takut akan
kematian. Namun, semua orang bahkan para penganut agama yang merindukan surga,
tidak mau menjalani proses menuju kematian. Proses tersebut memang kerap kali
tragis, seperti kecelakaan berdarah, penyakit yang menyiksa dan sebagainya.
Bagi keluarga yang ditinggalkan,
kematian meninggalkan luka dalam di hati. Luka yang timbul dari kematian
menimbulkan suatu kesedihan pada keluarga atau saudara yang ditinggalkan. Pada
beberapa peristiwa yang ekstrem, kematian satu orang bisa mendorong kematian
orang lainnya, persis karena kehilangan atau rasa tidak terima yang
dirasakannya.
Salah satu pertanyaan penting dalam
hidup manusia adalah, apa yang terjadi setelah kematian? Ini pertanyaan yang
amat penting. Di berbagai peradaban dunia, kita bisa dengan mudah menemukan
adanya konsep tentang hidup sesudah mati. Setelah kematian, orang akan memasuki
alam berikutnya. Di sana, jika ia menjalani hidup yang baik, ia akan
mendapatkan kebahagiaan. Jika hidupnya jahat, maka ia harus menjalani hukuman.
Inilah pola yang cukup universal, yang dapat ditemukan di berbagai cerita
mitologis di hampir semua peradaban dunia. Pandangan ini kemudian dilanjutkan
oleh agama-agama dunia dengan konsep surga dan neraka. Orang baik akan masuk
surga, dan menemukan kebahagiaan abadi disana. Sementara, orang jahat akan
masuk neraka, serta mengalami hukuman berat disana.
Argumen yang dianggap masuk akal
mengenai hidup dan mati adalah, bahwa kehidupan itu adalah energi, dan energi
itu abadi. Ia hanya berpidah tempat. Maka, setelah orang mati, energinya akan
kembali ke alam, dan menjadi sesuatu yang lain. Semua pandangan mengenai
kehidupan setelah kematian hanya bisa berperan sebagai kemungkinan, namun bukan
kebenaran.
Apakah kematian menjadi suatu masalah
atau tidak? menurut penulis bergantung pada masing-masing orang dalam
memahaminya. Penulis sendiri memahami Kematian sebagai suatu kejadian yang
dapat kita ambil hikmahnya yaitu sifat ikhlas, sabar dan sebagainya. Selain itu
Penulis juga memahami Kematian sebagai suatu proses perubahan, baik perubahan
keadaan, maupun perubahan jiwa manusia itu sendiri, dimana dengan perubahan
tersebut kita dapat mengetahui bagaimana cara kita menjalani hidup setelah kita
ditinggalkan oleh orang yang kita sayangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar