PEMIKIRAN FILSAFAT TIMUR
A. filsafat
India
India adalah suatu wilyah yang
dibatasi dengan gunung terjal, bahkan jaman yunani kuno kehidupan di india
sulit untuk dimasuki manusia, sehingga seluruh penduduknya konon tenang, damai
serta bersahaja.
Sebab itulah penduduk di india
memikirkan hal-hal yang berbau kerohanian,
namun perjalanan filsafat indiaa tak lepas dari kehidupan relegius, oleh
sebab itu dalam kaindahanya pemikiranya cenderung pada kehidupan di akhirat.
Filsafat India Terbagi Menjadi Lima Zaman, yaaitu
sebagai berikut ;
a. Zaman Wedha (1500-600 SM)
Zaman ini di isi oleh peradabah bangsa arya, pada saat itu konon baru
muncul pemikiran-pemikiran tentang filsafat
b. Zaman Wiracerita (600-200 SM)
Pada zaman ini
di hiasi pemikiran filsafat yang cenderung, berupa uphanised, artinya
berhubungan dengan kepercayaan kepahlawanan dan tentang manusia dan dewa
c. Zaman Tata Sutra (200 SM-1400 M)
Zaman ini di isi oleh semakin banyaknya,
bahan –bahan pemikiran filsafat (sutra), di warnai dengan lahirnya para
tokoh-tokoh sentral seperti, sankara, ramanuja, mdhadewa, dan lainya.
d. Zaman Kemunduran
Zaman ini
disertai oleh pemikiran filsafat yang mandul, kerana condong hanya copy paste
dari pemikran terdahulu atau tokoh terdahulu
e. Zaman Pembaharuan (1800-1950)
Zaman ini di isi oleh kebangkitan pemikir india,
pelopornya adalah Ram Mhom Ray, seorang pembaharu yang mendapatkan pendidikan
di dunia barat.
B. Filsafat
Tongkok
Filsafat tiongkok menurut catatan
sejarah, berdiri serta berkembang dalam kebudayaan tiongkok, hal ini di
karenakan pendidikan di tiongkok selalu berlabuh dari dasar hingga perguruan
tinggi.
Bahakan kemunculan ini menjadi catatan para pemikir terdahulu, hal ini
disebabkan adanya kitab yang dianggaap suci oleh sebagian masyaraakaat, yaitu ;
1. Anelca canfuicus
2. Karangan-karangan mancius
3. Ilmu tinggi
4. Ajaran-ajaran jalaan tengah (decrite of the mean)
Menurut rakyat tiongko
pemimiran filsafat adalah untuk mementingkan kehidupan rohani, dibawah alam sadar.
§ Latar Belakang
Banyak aspek yang melatar
belakang kehidupan di tiongkok, salah satunya adalah aspek geografis, ekonomi,
sikap terhadap alam, hingga kehidupan kekerabatan dan yang lainya.
Latar belakang ini bisa muncul juga
karna pengaruh pemikiran yang seolah sudah di jastis, atau terangkum jelas
dalam alam bawah sadar, seperti kepercayaan mulya bahwa petani dan penuntut
ilmu merupakan orang terhormat, karna ia akan bisa hidup sederhana dengan alam.
Akal atau sumber pemikiran tiongkok
adalah teoisme dan confucianisme, ceonisme diartiakan sebagai pemikiran yang
lebih menitik beratkan pada pemikiran naturalistik yang berada dalam diri
manusi.
Sedangkan
confuisme adalah suatu pndangan hidup yang menitik beratkan pada organisasi
sosial dan menekankaan kehidupan manusia pada terhadap tanggung jawab,
misalanya sebuah ungkapan
§ Fajar telah menyingsing
§ Jangan sekali-kali berlebih-lebihan
§ Bila mana matahari telah mencapai puncaknya
§ Mak turunlah ia
§ Dan dimana bulan sudah sempurna
§ Maka mengecillah ia
·
Sentuhan dengan
filsafat barat
Orang barat
menamakantiongkok sebagai negara timur jauh, sebaliknya orang pribumu tiongkok
menganggap kebudayaan lain tak setinggi kebudayaanya, dan pemikiran orang-orang
tiongkok.
Adapun semua itu terjadi
karna antisipasinya terhadap orang Bar-bar, yang dianggapnya penjajahah, namun
selang dari pada itu perjuangan rakyat tiongkaok tak bertahan lama, setelah
bangsa itu mengalami kemajuan, diawali dengan rasa kagum terhadap ilmu
matematika dan astronomi yang dibawa oleh bangsa portugis, minoritas kristen
pada abad ke-14.
·
Aliran-aliran
filsafat di Tiongkok.
Di tiongkok dalam
perkembangan ilmu filsafat, terdapat dua aliran besar yaitu aliran
canfucianisme dan Teoisme.
Adapun penjelasanya secara
kongrit adalah sebagai berikut,
1. Aliran canfucianisme
Aliarn canfucianisme
dipelopori oleh, K’fung Fu Tzu (551-479), yang lahir dari keluarga miskin,
dengan umur 22 tahun mencoba belajar dan mendirikan sekolah, sedangkan umur 51
tahun menjadi gobernor, biografi selanjutnya pada usia 73 tahun menjadi mentri,
demikiaan familiarnya ahirnya ia dianggap masyarakat sebagai guru besar.
Pemikiran
ini cenderung menjadi satu syarat orang besar yaitu memahami spiratual dan
sosial, ia mengganggap raja adalah raja, ayah adal;ah ayah, dan hamba adalah
hampa, bila tidak sejalan demikian secara otomatis, akan labir kesadaran antara
hak dan kewajiban.
Oelh
karna itu ia mengganggap setiap orang harus mendirikan “syan”, yaitu suatu
perasaan ketertarikan, terhadap orang-orang yang menurunkanya, aspek inilah
yang kronologinya menciptakan buda tiongkok menjadi budaya yang lestari terus
menerus.
2. Aliran Taoisme
Pendiri
aliran ini adalah leo Teo, tahun 604 SM, riwayat hidupnya hanya sedikit
diketahui, namun ajaranya berpengaruh besar dalam masyarakat tiongkok, semua
orang yang tergolong dalam aliran ini harus mengikuti langkah untuk melepaskan
diri, dari usahanya, tujuan tertinggi adalah melolosakan diri dari khayalan
keinginan dengan pemikiran Gaib.
·
Filsafat Islam
Isalam dengan kebudayaan berjalan
sekitar 15 abad, dengan perjalanan demikian panjang tersusun dengan manajubkan
perkembangan ilmu filsafat, yang mengalami gejolah menaik dari abad ke-7 sampai
ke-12.
Dengan aneka kemajuan itu
lebih disebabkan karena, dua faktor pemikiran yaitu :
1. Para pemikir islam mencoba mengaringi ilmu filsafat
dengan menjajarkan agama secara sistematis.
2. Para ulama mengunakan metode rasional, dengan
menyesuaikan soal ketahuidan yang telah diajarkan.
Pada
intinya islam menyelarasakan antara pemikiran islam dengan tauhid, namun pada
perkembanganya ada yang setuju dangan ilmu filsafat dan ada pula yang kurang
setuju, landasan mereka kurang menyetujui karana al-quran adalah tutunan,
sehingga belajar filsafat terkadang mnyesatkan, gongan ini disebut “Kaum
Salafiah” namun ada pula gongan yang mnyetujui dengan mengganggap ilmu
filsafat itu suatu kewajaran atau kebutuhan untuk menjelasakn al-quran dalam
kandungan ayat mutasyabihat.
Perbadaan
yang mnyebabkan aliaran itu muncul adalah sebagi berikut ;
1.. persoalan zat tuhan yang tidak dapat diraba,
dirasa, dan dilihat dzohir manusia
2. perbedaan cara berfikir
3. perbedaan orientasi dan jalan hidup
4. perasaan asyabiyah, keyakinan yang buta atas dasar
suatu pendirian
Dengan
adanya dasar demikian, maka terkonseplah sebuah aliran yang berbeda dari ilmu
filsafat, diantar aliran yang terkenal adalah aliran
Ø Muta’zilah
Ø Kalam as’ari
Ø Al-kwarijmi
Ø Murjiah
Ø Qudariah
Ø Jabariah
·
Filsafat
Indonesia
Pandangan hidup di indonesia
tidaklah sama dengan pandangan hidup atau filsafat negara lainya, walaupun asal
muasalnya pemikiran filsafat ini tetap pada garis pemikiran filsafat yunani.
Kultur indonesia yang
multikultural, menyebabkan kefilsafatan yunani yang indivisualis, tak bisa
sepenuhnya di jadikan landasan berfikir di indonesia, filsafat indonesia
condong lebuh lunak, dengan kultur geografis, tanpa ada campuran agama, Adapun
penjelasan filsafat indonesia dijelasakan dalam kultur sub bab tersendiri
·
Pemikiran
filsafat di Indonesia
Maksud pemikiran filsafat
indonesia, adalah suatu pemikiran filsafat yang diperuntukan dalam atau sebagai
landasan hidup bangsa indonesia, bahkan harmonisasi menjadi ujung tombak
pembelajaran sendiri, diantaranya adalah ;
1. Selaras dengan ahrmonisasi dirinya sendiri
2. Selaras atau harmonisasi terhadaap pergaulan sesama
manusia, dan di lingkungan kehidupanya
3. Selaras atau haarmonisasi terhadap lingkungan
kehidupanya sendiri
Diharapkan dengan adanya
tolerensasi kehidupan diatas membawa masyarakat indonesia, yang diwarnai
sekaligus mengarah pergaulan hidup bukan perjuangan hidup, sistem tersebut juga
dapat dinamakan sistem pengerak adanya persatuan dan kesatuan.
·
Bentuk Filsafat
(Pandangan Hidup) Bangsa Indonesia
Gambaran abstark bentuk
filsafat dan pandangn hidup bagsaa indonesia, sebagai mana tertuah dalam
pancasila yang menjadi rujukan dan konsesus kitab suci bangsa indonesia
Diantaraanya Adalaah Sebagai Berikut ;
Sila ke-I : Ketuhahan
yang maha esa
Sila ke-II : Kemanusian
yang adil dan beradap
Sila ke-III : Persatuan indonesia
Sila ke-IV : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanan dalam permusyawaran
perwakilan
Sila ke-V : Keadilan
bagi seluruh Indonesia
Dengan
demikian napak falsafat indonesia yang menjadi pembeda dari negara lainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar